Laman

Minggu, 30 April 2017

paku keling



selamat datang diblog saya untuk pos kali ini saya menuliskan artikel tentang paku keling untuk anak anak smk khususnya smk teknik tentunya suda tidak asing dengan yang namanya paku keling..selamat membaca


Paku keling (rivet) digunakan untuk sambungan tetap antara 2 plat atau lebih misalnya pada tangki dan boiler.
Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar,
misalnya peralatan rumah tangga, furnitur,alat-alat elektronika, dll.
Sambungan dengan paku keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali dan jika dilepas
maka akan terjadi kerusakan pada sambungan tersebut.
Karena sifatnya yang permanen, maka sambungan paku keling harus dibuat sekuat mungkin
untuk menghindari kerusakan/patah.
Bagian uatam paku keling adalah :
Kepala
Badan
Ekor
Kepala lepas
Jenis kepala paku keling antara lain adalah sebagai berikut :
a. Kepala paku keling untuk penggunaan umum dengan diameter kurang dari 12 mm
b. Kepala paku keling untuk penggunaan umum dengan diameter antara (12 – 48) mm
c. Kepala paku keling untuk boiler atau ketel uap /bejana tekan : diameter (12 – 48) mm
A. Bahan paku keling
yang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, alumunium, dan tembaga tergantung
jenis sambungan/beban yang harus diterima oleh sambungan.
Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbon), steel, wrought iron.
Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys)
aluminium (+alloys), monel, dll.




­
 
Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter paku keling yang akan
digunakan. Biasanya diameter lubang dibuat 1,5 mm lebih besar dari diameter paku
keling.
Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung.
Bagian kepala lepas dimasukkan ke bagian ekor dari paku keling.
Dengan menggunakan alat/mesin penekan atau palu, tekan bagian kepala lepas masuk ke bagian ekor paku keling dengan suaian paksa.
Setelah rapat/kuat, bagian ekor sisa kemudian dipotong dan dirapikan/ratakan
Mesin/alat pemasang paku keling dapat digerakkan dengan udara, hidrolik atau tekanan uap tergantung jenis dan besar paku keling yang akan dipasang.

a. Lap joint
Pemasangan tipe lap joint biasannya digunakan pada plat yang overlaps satu dengan yang lainnya.

b. Butt joint
Tipe butt joint digunakan untuk menyambung dua plat utama, dengan menjepit
menggunakan 2 plat lain, sebagai penahan (cover), di mana plat penahan ikut dikeling
dengan plat utama. Tipe ini meliputi single strap butt joint dan double strap butt joint.
a. Pitch (p) : jarak antara pusat satu paku keling ke pusat berikutnya diukur secara paralel.
b. Diagonal pitch (pd) : jarak antara pusat paku keling (antar sumbu lubang paku keling)
pada pemasangan secara zig – zag dilihat dari lajur/baris/row.
c. Back pitch (pb) : jarak antara sumbu lubang kolom dengan sumbu lubang kolom
berikutnya.
d. Margin (m) : jarak terdekat antara lubang paku keling dengan sisi plat terluar.

D. kerusakan sambungan paku keling
Kerusakan ini disebabkan karena paku keling menerima beban adalah sebagai berikut :
a. Tearing of the plate at an edge
Robek pada bagian pinggir dari plat yang dapat terjadi jika margin (m) kurang dari 1,5 d,
dengan d : diameter paku keling.
b. Tearing of the plate a cross a row of rivets
Robek pada garis sumbu lubang paku keling dan bersilangan dengan garis gaya.
 
c. Shearing of the rivets
Kerusakan sambungan paku keling karena beban geser.
d. Crushing of the rivets

E.  Efisiensi Paku Keling
Efisiensi dihitung berdasarkan perbandingan kekuatan sambungan dengan kekuatan
unriveted. Kekuatan sambungan paku keling tergantung pada = Ft, Fs, Fc dan diambil harga
yang terkecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar